BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Aktivitas guru pada proses pembelajaran
menggunakan pendekatan kooperatif tipe role playing yang dilaksanakan dalam 2
Siklus masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan mengalami peningkatan.
Hasil penelitian aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 mencapai 74% kategori
baik, siklus I pertemuan 2 mencapai 83% kategori sangat baik, kemudian pada siklus
II pertemuan 1 mencapai 87,5% kategori sangat baik, dan pada siklus II
pertemuan 2 mencapai angka 92% masuk kategori sangat baik.
2.
Aktifitas siswa baik individu dan kelompok
pada proses pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif tipe role playing
yang dilaksanakan selama 2 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan mengalami
peningkatan. Hasil penelitian aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1
mencapai 46% kualifikasi cukup, siklus I pertemuan 2 mencapai 64% kualifikasi baik,
siklus II pertemuan 1 mencapai 70% kualifikasi baik, dan pada siklus II
pertemuan 2 mencapai 77% kualifikasi baik.
Aktivitas
di dalam belajar berkelompok pada siklus I pertemuan 1 mencapai 54,4% kualifikasi
cukup, siklus I pertemuan 2 mencapai 61,6% kualifikasi baik, siklus II
pertemuan 1 mencapai 79,2% kualifikasi baik dan pada siklus II pertemuan 2
pencapaian siswa 87% kualifikasi sangat baik.
3.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan
kooperatif tipe role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil
belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 rata-rata nilai siswa 52 dan ketuntasan
mencapai 31% kualifikasi kurang, siklus I pertemuan 2 rata-rata nilai siswa 59
dengan ketuntasan mencapai 46% kualifikasi cukup, pada evaluasi siklus I
rata-rata nilai siswa 68 dan 62% siswa yang tuntas kualifikasi baik, pada
siklus II pertemuan 1 rata-rata nilai siswa 76 dengan ketuntasan 77%
kualifikasi baik, pada siklus II pertemuan 2 rata-rata nilai yang diperoleh
siswa 80 dan siswa yang tuntas 88% kualifikasi sangat baik, kemudian pada
evaluasi siklus II rata-rata nilai siswa 88 dengan ketuntasan mencapai 96%
kualifikasi sangat baik.
B.
Saran-Saran
1. Guru
Guru hendaknya
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe role playing ini di kelasnya terutama
mata pelajaran bahasa Indonesia karena model ini menarik, mengaktifkan siswa,
dan dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan berbicara siswa dengan baik
dan benar.
2. Siswa
Untuk
meningkatkan prestasi belajar, siswa secara maksimal harus ikut berpartisipasi
dalam penerapan metode pembelajaran.
3. Sekolah
Karena
PTK dapat meningkatkan prestasi siswa, maka penulis menyarankan kepada Kepala
Sekolah agar semua guru mempelajari PTK dan menerapkan di kelasnya
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar